SELAMAT DATANG DI BLOG INI. MOHON MA'AF BILA ADA YANG KURANG BERKENAN. SEMOGA ARTIKELNYA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.

Pemberian Taurat Kepada Bani Israil

“Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.”

Setelah melewati peristiwa bersejarah yang sangat mendebarkan, kini Bani Israil dapat hidup tenang di daerah yang baru. Seiring berjalannya waktu, mereka meminta kepada Nabi Musa a.s. agar diberi kitab sebagai pegangan hidup. Allah pun mengabulkan permintaan mereka dan Nabi Musa dipanggil untuk menerima kitab tersebut di bukit Tursina dan (untuk sementara) kendali umat dipegang sepenuhnya oleh Nabi Harun a.s. Nabi Musa menerima Kitab Tauret secara langsung selama 40 hari. Sebagian ahli tafsir menyebutkan waktu pelaksanaannya adalah bulan Dzul Qa’dah dan 10 hari bulan Dzulhijjah.

Selama rentang waktu itulah Bani Israil mulai memperlihatkan watak aslinya. Atas ajakan dan rayuan seorang provokator munafik yang bernama Samiri, sejumlah kaum diajak untuk menyembah anak sapi yang dibuat dari emas. Nabi Harun a.s. dengan bersusah payah meluruskan hal tersebut tapi bukan ketaatan yang mereka lakukan namun rencana pembunuhan (terhadap Nabi Harun a.s.). Hal ini pula yang menjadi salah satu kezaliman nyata dan watak busuk dari sebagian Bani Israil yang tidak bersyukur atas diturunkannya Kitab Tauret padahal kitab tersebut merupakan bagian nikmat terbesar yang harus disyukuri.

“Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.”

Tapi Allah masih memberi pengampunan atas segala kedurhakaan Bani Israil. Kesempatan itu Allah berikan supaya mereka dapat mensyukuri besarnya nikmat yang telah Ia berikan.