SELAMAT DATANG DI BLOG INI. MOHON MA'AF BILA ADA YANG KURANG BERKENAN. SEMOGA ARTIKELNYA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.

Nikmat-nikmat Allah Pada Bani Israil

Yang dimaksud Bani Israil adalah anak keturunan Nabi Israil. Nabi Israil adalah nama lain dari pada nabi Ya’qub. Nabi Ya’qub adalah anak dari nabi Ishaq bin Ibrahim as. Disana ada 5 nabi yang mempunyai nama lebih dari satu, mereka itu adalah:
  1. Nabi Muhammad saw mempunyai nama lain, yaitu Ahmad.
  2. Nabi Isa, as mempunyai nama lain, yaitu Al Masih.
  3. Nabi Ya’qub as mempunyai nama lain, yaitu Israil.
  4. Nabi Yunus as mempunyai nama lain, yaitu Dzun An Nun
  5. Nabi Ilyas as mempunyai nama lain, yaitu Dzul Kifli
Sedang Israil sendiri mempunyai banyak arti, diantaranya adalah :
  1. Isra adalah berasal dari bahasa Ibrani yang berarti hamba, sedang Il barrti Allah, maka arti dari Israil adalah : hamba Allah.
  2. Isra berarti pilihan , sedang Il adalah Allah, maka Israil berarti pilihan Allah
  3. Isra berarti perjalanan waktu malam, maka Israil berarti seseorang yang melakukan perjalan malam menuju kepada Allah swt.
Perintah Allah kepada Bani Israil untuk selalu mengingat nikmat Allah kepada mereka. Perintah tersebut mengandung beberapa pelajaran :
  1. Mengingat nikmat Allah, tidak harus dengan ucapan, tetapi yang lebih penting adalah mengingatnya dengan hati
  2. Banyak nikmat Allah yang telah dianugrahkan Allah kepada Bani Israil, yaitu sebagaimana difirmankan Allah dalam S.Al-Baqarah ayat 49-53 :
    “Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu.[49], Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.[50], Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. [51], Kemudian sesudah itu Kami ma'afkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.[52], Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kau mendapat petunjuk [53]”. (QS. al-Baqarah/02: 49-53).

    TAFSIR AYAT

    Makna Ayat Secara Global

    Kelima ayat tersebut mengandung empat nikmat besar yang dianugerahkan oleh Allah kepada Bani Israil. Nikmat-nikmat tersebutlah yang diperintahkan kepada mereka untuk diingat sehingga mereka dapat bersyukur kepada-Nya, yaitu dengan beriman kepada Rasul-Nya, Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam dan dien-Nya, al-Islam.

    Nikmat Pertama adalah nikmat tatkala Allah menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun dan tentaranya sehingga mereka lolos dari kekuasaannya yang zhalim dan dari beraneka ragam siksaan yang ditimpakan kepada mereka. Diantara bentuk siksaan tersebut; menyembelih bayi-bayi yang lahir dari jenis kelamin laki-laki dan membiarkan kaum wanita menjadi pelayan mereka di rumah layaknya sebagai para budak wanita.

    Nikmat Kedua adalah terbelahnya laut untuk mereka dan tenggelamnya musuh mereka disana setelah mereka berhasil lolos serta dapat melihat kejadiannya secara langsung dengan mata kepala mereka sendiri.

    Nikmat Ketiga adalah nikmat Allah Ta’ala mema’afkan perbuatan mereka yang dianggap sebagai kesalahan fatal dan tindakan kejahatan. Tindakan tersebut adalah menjadikan anak lembu buatan sebagai Tuhan dan sesembahan mereka. Allah Ta’ala mema’afkan mereka dan tidak menyiksa mereka dengan azab-Nya karenanya dengan alasan agar mereka mau bersyukur kepada-Nya. Bentuk rasa syukur itu adalah dengan beribadah hanya kepada-Nya semata.

    Nikmat Keempat adalah Allah memuliakan Nabi Musa 'alaihissalâm dengan menurunkan kepadanya kitab Taurat yang didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya serta mukjizat-mukjizat yang dengannya kebatilan Fir’aun dapat dikalahkan dan dimenangkannya dakwah al-Haq yang dibawa oleh Nabi Musa 'alaihissalâm.

    Itulah nikmat-nikmat yang terkandung di dalam kelima ayat diatas dimana mengetahuinya berarti mengetahui arti dari ayat-ayat tersebut secara global kecuali pada kalimat (artinya). ‘Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu’ dalam ayat pertamanya (ayat 49). Kalimat ini memberitakan bahwa siksaan yang dilakukan Fir’aun dan orang-orang sepertinya terhadap Bani Israil merupakan cobaan dari Allah dan ujian besar bagi mereka. 
    Demikian pula dengan ayat ketiganya (ayat 51), disana terdapat janji Allah kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat yang dengannya dia memerintah** Bani Israil setelah diselamatkannya * mereka selama 40 malam pada bulan Dzulqa’dah dan sepuluh Dzulhijjah, Namun tatkala beliau sedang tidak berada di tempat, as-Samiry mengumpulkan seluruh perhiasan wanita Bani Israil dan menciptakan anak lembu buatan dari olahan bahan tersebut, lalu mengajak mereka untuk menyembahnya. Mereka pun akhirnya menyembahnya sehingga -sebenarnya- mereka berhak untuk mendapatkan ‘azab karena perbuatan tersebut namun Allah mema’afkan mereka agar mereka mau bersyukur kepada-Nya. [Ays]

    Makna Ayat Per-penggalan

    Ayat 49:

    { “Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu …} : di dalam ayat tersebut kata ‘Najjaynâ’ (Kami selamatkan) adalah sama maknanya dengan kata ‘Anjayna’.

    {dari (Fir'aun)…} : kata ‘Fir’aun’ memiliki beberapa pengertian; ada yang mengatakan bahwa ia adalah nama raja ketika itu (bukan gelar atau sebutan-red). Ada lagi yang mengatakan bahwa ia adalah nama untuk setiap raja yang menguasai Mesir kuno (sebagai julukan atau sebutan-red).

    {dan pengikut-pengikutnya}
    {mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya…}: menyiksa kamu sehingga merasakan ‘azab yang sangat berat. Penjelasan tentang spesifikasi ‘azab tersebut ada pada lanjutan ayat setelahnya…

    {mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan...}: dengan membiarkan kaum wanita tersebut hidup supaya dapat melayani mereka dan dilecehkan. Sedangkan perintah menyembelih anak-anak laki-laki dan membiarkan hidup anak-anak wanita karena memiliki para peramal dimana mereka ini memberitahu Fir’aun perihal akan lahirnya seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menyebabkan dirinya binasa di tangannya.

    {Dan pada yang demikian itu…}: yaitu kejahatan yang telah disebutkan serta kebaikan yang Allah berikan kepada mereka.

    {terdapat cobaan-cobaan yang besar…} : di dalam ayat tersebut arti kata Balâ’ adalah ikhtibâr (ujian/cobaan).

    {dari Rabb-mu} : untuk mengetahui seberapa jauh kamu melakukan kewajiban bersyukur, ta’at dan beriman kepada Rasul-Nya.

    Ayat 50:

    {Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu…}: Kami belah untuk kamu sehingga menjadi kering airnya dan kamu dapat berjalan diatasnya. Sedangkan laut yang dimaksud adalah laut al-Qalzam yang terletak di terusan Suez .

    {lalu Kami selamatkan kamu…}: dari ketenggelaman
    {dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya…}: Kata Âli Fir’aun di dalam ayat tersebut maknanya adalah Atbâ’ (pengikut-pengikut).

    {sedang kamu sendiri menyaksikan}: mereka melihat ke arah diri mereka sendiri dalam kondisi selamat dan melihat ke arah pengikut-pengikut Fir’aun dalam kondisi tenggelam.

    Ayat 51:

    {Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah)…}: Janji tersebut berasal dari Allah sedangkan Musa hanyalah menerima.

    {empat puluh malam…}: Allah Ta’ala menjanjikannya setelah itu agar dia datang ke bukit Thûr sehingga Dia Ta’ala berbicara dengannya dan memberinya wahyu.

    {lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim}: yakni kamu jadikan anak lembu sebagai sesembahan setelah Musa pergi ke bukit Thûr.

    Ayat 52:

    {Kemudian sesudah itu Kami ma'afkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur}: yakni sesudah kamu menyembah anak lembu tersebut, Kami berkenan memberikan ma’af atas dosa besar yang kamu perbuat.

    Ayat 53:

    {Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa…} {Al-Kitab…}: yakni taurat {dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah (al-Furqân) agar kau mendapat petunjuk}: Ada yang mengatakan maknanya adalah al-Hujjah dan al-Bayân (penjelasan) dengan tanda-tanda yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa berupa tongkat, tangan dan lain-lain.
    1. Nikmat yang diberikan kepada nenek moyang mereka, berarti nikmat mereka juga, karena mereka juga terangkat derajatnya dengan tinggi derajat nenek moyang mereka.
    2. Nikmat yang di dapat oleh Bani Israil semata-mata hanya karunia Allah swt, dengan dalil bahwa Allah berfirman : “ yang Aku anugrahkan kepadamu. “