SELAMAT DATANG DI BLOG INI. MOHON MA'AF BILA ADA YANG KURANG BERKENAN. SEMOGA ARTIKELNYA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.

Sejarah Hajar Aswad

Hajar aswad adalah batu yang berasal dari batu-batu mulia yaitu Yaqut yang diturunkan Allah dari surga dan diberikan kepada ibrahim as. agar meletakkan di salah satu sudut kabah yaitu rukun hajar aswad (sudut hajar aswad). Rasulullah saw. bersabda bahwa hajar aswad itu di turunkan dari surga berwarna putih dan bahkan lebih putih daripada susu. Dan sekarang ini berwarna hitam karena dinodai oleh dosa-dosa anak cucu nabi Adam as. 


Menurut sebuah riwayat dari mujahid bahwasanya ia berkata: "Ketika ibnu zubair memugar kabah, saya melihat pada rukun atau sisi hajar aswad (sudut kabah) bahwa pada sisi dalam hajar aswad itu berwarna putih " Sebagai kesimpulan sisi hajar aswad di bagian dalam berwarna putih sedangkan sisi luarnya berwarna hitam ini di karenakan noda dan dosa dari anak cucu nabi Adam as.

Ibnu Zhahirah mengingatkan bahwa dosa-dosa manusia dapat menghitamkan batu apalagi pengaruhnya terhadap hati manusia sudah jelas dan nyata dan perlu menghindari dari segala perbuatan dosa.

Riwayat dari umar ra. bahwasanya ia datang ke hajar aswad lalu menciumnya, lalu umar berkata:"sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan dan tidak pula dapat memberi manfaat.Seandainya saya tidak melihat Rasulullah menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu."  Dari sini kita mengambil pelajaran bahwa mengecup hajar aswad tujuan utama adalah ittiba’ (ikut akan jejak rasul yang merupakan Uswatun Hasanah/Sauritauladan yang baik)

Nabi Muhammad saw. mencium hajar aswad sebagaimana yang dilakukan para nabi sebelumnya, sehingga hajar aswad menjadi tempat pertemuan bibir para nabi, ulama, mukminin,saleh, para jemaah umrah dan haji dan lain-lain. Bahkan diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA , Rasulullah bersabda: Demi ALLAH sungguh ALLAH akan mengutus Hajar Aswad pada hari qiamat nanti, dia punya mata yang bisa melihat dan mulut yang bisa berbicara dan akan bersak’si atas siapapun yang menyalaminya dengan HAQ (Karena ALLAH/bukan pengultusan/Bukan Ria’) Hadist ini diriwayatkan oleh: Tirmizdi.

Menurut Fairuz Abadi, menyalami atau istilam hajar aswad ialah dengan mengusapkannya, baik mencium atau menyentuhnya dengan tangan dan ini adalah sunnah nabi bagi yang mampu.

Gambar** Hajar Aswad lainnya dapat dilihat disini